Istilah kewiraswataan (entrepreneurship) berasal dari kata
“wira” dan “swasta”. Wira berarti sesuatu yang bersifat mulia / luhur.
Sedangkan “swasta” berarti kemampuan untuk berdiri (sta) atas kekuatan sendiri
(swas). Kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk berisiko
dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha, untuk
memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang
dijalankaan, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam
bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang
usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu
(wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative penyediaan lapangan kerja,
minimal bagi si pemilik modal itu, yang biasa disebut wiraswasta.
Pengertian wiraswastawan menunujuk kepada
pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada
umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
- Berdiri diatas kekuatan sendiri.
- Mengambil keputusana untuk diri sendiri.
- Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
- Mengambil resiko.
- Tegas.
- Memperhatikan lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang.
1.
Peranan Wiraswastawan
- Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional.
- Mencari keuntungan bisnis.
- Membawa perusahaan ke arah kemampuan.
- Memperkenalkan hasil produksi baru.
- Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
- Membuka pasar.Merebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadi
- Melaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru
3. Unsur Penting Wiraswasta
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang
satu salma lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersbut adalah :
1.
Unsur pengetahuan
mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur
pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan.
2.
Unsur keterampilan pada
umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan
yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih
tinggi.
3. Unsur kewaspadaan
merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan
yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan
untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.
4. Tujuan Kewiraswastaan
·
Mempersiapkan
manusia wiraswasta di lingkungan diri pribadi dan diri keluarga
·
Terwujudnya
pribadi yang dinamis, kreatif dan mewujudkan keluarga yang majau serta
berprestasi.
·
Mempersiapkan
manusia yang berkualitas untuk mewujudkan kehidupan yang majau dan berhasilbaik
di lingkungan sekolah, akademis, maupun dalam lingkungan masyarakat
5. Perbedaan Wirausaha dan
Wiraswasta
Wiraswasta merupakan suatu sikap mental yang berani berdiri
diatas kekuatan sendiri. Sikap ini biasa digunakan bagi seorang karyawan yang
bekerja ‘ikut orang’ atau bagi yang punya usaha sendiri. Sedangkan wirausaha
merupakan suatu bentuk usaha sendiri. Artinya, orang yang berwirausaha pasti
bekerja sendiri, bukan bekerja pada orang lain.
6.
Ciri-ciri
Manusia Swasta
·
Memiliki
potensi untuk berprestasi dalam kondisi dan situasi apapun dengan kekuatan yang
ada pada dirinya maupun memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga memiliki
kepribadian yang kuat.
·
Mampu
mengatasi kemiskinan tanpa menunggu bantuan dari kelompok atau instansi sosisal
dari Negara atau instansi dari pemerintah.
·
Tidak
bergantung pada pihak lain di lingkungan sekitarnya.
·
Tidak
suka hanya menuggu uluran tangan dari pihak lain di dalam masyarakat atau
pemerintah dan tidak suka bergantung pada alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar