Minggu, 23 Oktober 2016

KEWIRASWASTAAN



Istilah kewiraswataan (entrepreneurship) berasal dari kata “wira” dan “swasta”. Wira berarti sesuatu yang bersifat mulia / luhur. Sedangkan “swasta” berarti kemampuan untuk berdiri (sta) atas kekuatan sendiri (swas). Kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk berisiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha, untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankaan, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, yang biasa disebut wiraswasta.
Pengertian wiraswastawan menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :


  •  Berdiri diatas kekuatan sendiri. 
  • Mengambil keputusana untuk diri sendiri. 
  • Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri 
  • Mengambil resiko. 
  • Tegas.
  • Memperhatikan lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang.


1.      Peranan Wiraswastawan


  • Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional. 
  • Mencari keuntungan bisnis.
  • Membawa perusahaan ke arah kemampuan.
  • Memperkenalkan hasil produksi baru.
  • Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
  • Membuka pasar.Merebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadi 
  • Melaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru


3.      Unsur Penting Wiraswasta
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu salma lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersbut adalah :
1.      Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan.
2.      Unsur keterampilan pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi.
3.     Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.

4.   Tujuan Kewiraswastaan
·         Mempersiapkan manusia wiraswasta di lingkungan diri pribadi dan diri keluarga
·         Terwujudnya pribadi yang dinamis, kreatif dan mewujudkan keluarga yang majau serta berprestasi.
·         Mempersiapkan manusia yang berkualitas untuk mewujudkan kehidupan yang majau dan berhasilbaik di lingkungan sekolah, akademis, maupun dalam lingkungan masyarakat

5.   Perbedaan Wirausaha dan Wiraswasta
Wiraswasta merupakan suatu sikap mental yang berani berdiri diatas kekuatan sendiri. Sikap ini biasa digunakan bagi seorang karyawan yang bekerja ‘ikut orang’ atau bagi yang punya usaha sendiri. Sedangkan wirausaha merupakan suatu bentuk usaha sendiri. Artinya, orang yang berwirausaha pasti bekerja sendiri, bukan bekerja pada orang lain. 

6.       Ciri-ciri Manusia Swasta
·          Memiliki potensi untuk berprestasi dalam kondisi dan situasi apapun dengan kekuatan yang ada pada dirinya maupun memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga memiliki kepribadian yang kuat.
·          Mampu mengatasi kemiskinan tanpa menunggu bantuan dari kelompok atau instansi sosisal dari Negara atau instansi dari pemerintah.
·          Tidak bergantung pada pihak lain di lingkungan sekitarnya.
·          Tidak suka hanya menuggu uluran tangan dari pihak lain di dalam masyarakat atau pemerintah dan tidak suka bergantung pada alam.

0 komentar:

Posting Komentar