“INDUSTRIALISASI di INDONESIA”
Kelompok 3
Dina
Fitri Pratiwi ( 22216074 )
Lany
Puspitasari ( 23216995 )
Mega
Pratiwi ( 24216343 )
Ninda
Ariza ( 25216435 )
Rien
Ugih Pangestu ( 26216361 )
Sarah
Julianti ( 26216838 )
KELAS 1EB22
MATA KULIAH : PEREKONOMIAN
INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
DOSEN : ANTONI
KATA PENGANTAR
Segala puji
dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang
telah memberikan rahmat taufik hidayahnya & melimpahkan ilmu, Shalawat
serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SWT
besertakeluarganya.
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi pembelajaran mata kuliah Perekonomian
Indonesia di Universitas Gunadarma Progam
Studi Akuntansi.
Dalam
memenuhi persyaratan tersebut penulis mencoba membuat makalah yang
berjudul Dasar Pemasaran dan membahas
tentang “Industrialisasi di Indonesia”.
Dalam
penyusunan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan sebab pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis
terbatas, cukup banyak tantangan dan hambatan yang penulis temukan dalam
menyusun makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bekasi, Juni
2017
Penulis
DAFTAR ISI
COVER HALAMAN 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB
I PENDAHULUAN
Latar
Belakang 4
Rumusan
Masalah 4
Tujuan
Penulisan 5
Manfaat
Penulisan 5
BAB
II ISI
Konsep dan
Tujuan Industrialisasi 6
Faktor-faktor Pendorong industrialisasi 7
Perkembangan Sektor Industri manufaktur Nasional 7
Permasalahan Industrialisasi 8
Strategi Pembangunan Sektor Industri 8
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan 10
Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar
belakang
Industrialisasi adalah
suatu proses perubahan sosial
ekonomi
yang merubah sistem pencaharian masyarakat agraris
menjadi masyarakat industri.
Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat
berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam
(spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi
adalah bagian dari proses modernisasi
dimana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi
teknologi.
Dalam Industrialisasi
ada perubahan filosofi manusia dimana manusia merubah pandangan lingkungan
sosialnya menjadi lebih kepada rasionalitas (tindakan didasarkan atas
pertimbangan, efisiensi, dan perhitungan, tidak lagi mengacu
kepada moral, emosi,
kebiasaan atau tradisi). Menurut para peniliti ada faktor yang menjadi acuan
modernisasi industri dan pengembangan perusahaan. Mulai dari lingkungan politik
dan hukum
yang menguntungkan untuk dunia industri dan perdagangan,
bisa juga dengan sumber daya alam yang beragam dan
melimpah, dan juga sumber daya manusia yang cenderung rendah biaya,
memiliki kemampuan dan bisa beradaptasi dengan pekerjaannya.
Negara pertama yang
melakukan industrialisasi adalah Inggris ketika terjadi revolusi industri
di abad ke 18 Pada akhir abad ke 20, Negara di Asia Timur
telah menjadi bagian dunia yang paling banyak melakukan industrialisasi.
Industrialisasi di Indonesia
semakin menurun semenjak krisis ekonomi tahun 1998. Kemunduran
ini bukanlah berarti Indonesia tidak memiliki modal
untuk melakukan investasi
pada industri dalam negeri, tetapi lebih kepada penyerapan barang hasil
produksi industri dalam negeri. Membuka pasar dalam negeri adalah kunci penting
bagi industri Indonesia untuk bisa bangkit lagi karena saat ini pasar Indonesia
dikuasai oleh produk produk asing.
Rumusan Masalah
-
Apa konsep dan tujuan Industrialisasi ?
-
Apa factor-faktor pendorong industrialisasi
-
Bagaimana perkembangan sector industri
manufaktur Indonesia ?
-
Apa permasalahan industrialisasi ?
-
Bagaimana strategi pembangunan sector
industri ?
Tujuan Penulisan
-
Mengetahui konsep dan tujuan
Industrialisasi ?
-
Mengetahui faktor-faktor pendorong
industrialisasi
-
Mengetahui perkembangan sector industri
manufaktur Indonesia ?
-
Mengetahui permasalahan industrialisasi
?
-
Mengetahui strategi pembangunan sector
industri ?
Manfaat Penulisan
Adapun
manfaat penulisan dari makalah ini yakni sebagai acuan referensi dan bahan
untuk belajar bagi rekan-rekan mahasiswa atau siapapun, serta untuk memperluas
wawasan dan pengetahuan para pembaca tentang industrialisasi di Indonesia.
BAB
II
ISI
INDUSTRIALISASI
DI INDONESIA
Konsep dan Tujuan Industrialisasi
Awal konsep
industrialisasiè Revolusi industri abad 18 di Inggris Penemuan metode baru dlm
pemintalan dan penemuan kapas yg menciptakan spesialisasi produksi dan
peningkatan produktivitas factor produksi.
Industrialisasi adalah
sistem produksi yang muncul dari pengembangan yang mantap penelitian dan
penggunaan pengetahuan ilmiah. Ia dilandasi oleh pembagian tenaga kerja dan
spesialisasi, menggunakan alat-alat bantu mekanik, kimiawi, mesin, dan
organisasi serta intelektual dalam produksi.
Industrialisasi dalam
arti sempit menggambarkan penggunaan secara luas sumber-sumber tenaga
non-hayati, dalam rangka produksi barang atau jasa. Meskipun definisi ini
terasa sangat membatasi industrialisasi tidak hanya terdapat pada pabrik atau
manufaktur, tapi juga bisa meliputi pertanian karena pertanian tidak bisa lepas
dari mekanisasi (pemakaian sumber tenaga non-hayati) demikian pula halnya
dengan transportasi dan komunikasi.
Industrialisasi
merupakan salah satu strategi jangka panjang untuk menjamin pertumbuhan
ekonomi. Hanya beberapa Negara dengan penduduk sedikit & kekayaan alam
melimpah yang ingin mencapai pendapatan yang tinggi tanpa industrialisasi.
Tujuan pembangunan
industri nasional baik jangka menengah maupun jangka panjang ditujukan untuk
mengatasi permasalahan dan kelemahan baik di sektor industri maupun untuk
mengatasi permasalahan secara nasional, yaitu :
(1) Meningkatkan
penyerapan tenaga kerja industri.
(2) Meningkatkan
ekspor Indonesia dan pember-dayaan pasar dalam negeri.
(3) Memberikan sumbangan
pertumbuhan yang berarti bagi perekonomian.
(4) Mendukung
perkembangan sektor infrastruktur.
(5) Meningkatkan
kemampuan teknologi.
(6) Meningkatkan
pendalaman struktur industri dan diversifikasi produk.
(7) Meningkatkan
penyebaran industri.
Faktor-faktor Pendorong industrialisasi
1.
Kemampuan teknologi dan inovasi
2.
Laju pertumbuhan pendapatan nasional
per kapita
3.
Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam
negeri. Negara yang awalnya memiliki industri dasar/primer/hulu seperti baja,
semen, kimia, dan industri tengah seperti mesin alat produksi akan mengalami
proses industrialisasi lebih cepat
4.
Besar pangsa pasar DN yang ditentukan
oleh tingkat pendapatan dan jumlah penduduk. Indonesia dengan 200 juta orang
menyebabkan pertumbuhan kegiatan ekonomi
5.
Ciri industrialisasi yaitu cara
pelaksanaan industrialisasi seperti tahap implementasi, jenis industri unggulan
dan insentif yang diberikan.
6.
Keberadaan SDA. Negara dengan SDA yang
besar cenderung lebih lambat dalam industrialisasi
7.
Kebijakan/strategi pemerintah seperti
tax holiday dan bebas bea masuk bagi industri orientasi ekspor.
Perkembangan Sektor Industri manufaktur Nasional
Sektor industri manufaktur di banyak
Negara berkembang mengalami perkembangan sangat pesat dalam tiga decade
terakhir. Asia Timur dan Asia Tenggara dapat dikatakan sebagai kasus istimewa.
Lebih dari 25 tahun terakhir, dijuluki a miraculous economic karena kinerja
ekonominya sangat hebat. Dari 1970 hinga 1995, industri manufaktur merupakan
contributor utama. Untuk melihat sejauh mana perkembangan industry manufaktur
di Indonesia selama ini, perlu dilihat perbandingan kinerjanya dengan sector
yang sama di Negara-negara lain.
Dalam kelompok ASEAN, misalnya
kontribusi output dari sector industry manufaktur terhadap pembentukan
PDB di Indonesia masih relative kecil, walaupun laju pertumbuhan output
rata-ratanya termasuk tinggi di Negara-negara ASEAN lainnya. Struktur ini
menandakan Indonesia belum merupakan Negara dengan tingkat industrialisasi yang
tinggi dibandingkan Malaysia dan Thailand.
Permasalahan
Industrialisasi
Perekonomian
nasional memiliki berbagai permasalahan
dalam kaitannya dengan sektor industri dan perdagangan:
·
Industri nasional selama ini lebih menekankan pada
industri berskala luas dan industri teknologi tinggi.
·
Penyebaran industri belum merata karena masih terkonsentrasi di
Pulau Jawa.
·
Lemahnya kegiatan ekspor Indonesia yang
tergantung pada kandungan impor bahan baku yang tinggi, juga masih tingginya tingkat suku bunga pinjaman
bank di Indonesia, apalgi belum sepenuhnya Indonesia diterima di pasar
internasional.
·
Komposisi
komoditi ekspor Indonesia pada umumnya bukan merupakan komoditi yang berdaya
saing, melainkan karena berkaitan dengan tersedianya sumber daya alam - seperti
hasil perikanan, kopi, karet, dan kayu.
·
Komoditi
primer yang merupakan andalan ekspor Indonesia pada umumnya dalam bentuk bahan
mentah sehingga nilai tambah yang diperoleh sangat kecil.
·
Masih
relatif rendahnya kualitas sumber daya manusia.
Strategi
Pembangunan Sektor Industri
1.
Strategi Subtitusi Impor
-
Lebih menekankan pada pengembangan
industry yang berorientasi pada pasar domestik
-
Strategi subtitusi impor adalah
industry domestic yang membuat barang menggantikan impor\Dilandasi oleh
pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat dicapai dengan mengembangkan
industry dalam negeri yang memproduksi barang pengganti impor.
Pertimbangan yang lajim digunakan
dalam memilih strategi ini adalah:
a. SDA dan factor
produksi lain (terutama tenaga kerja) cukup tersedia
b. Potensi
permintaan dalam negeri memadai
c. Pendorong
perkembangan sector industry manufaktur dalam negeri
d. Dengan perkembangan
industry dalam negeri, kesempatan kerja lebih luas
e. Dapat
mengurangi ketergantungan impor
2.
Penerapan strategi subtitusi impor dan
hasilnya di Indonesia
-
Industry manufaktur nasional tidak
berkembang baik selama orde baru
-
Ekspor manufaktur Indonesia belum
berkembang dengan baik
-
Kebijakan proteksi yang berlebihan
selama orde baru menimbulkan high cost economy
-
Teknologi yang digunakan oleh industry
dalam negeri, sangat diproteksi
3.
Strategi Promosi Ekspor
-
Lebih berorientasi ke pasar internasional
dalam pengembangan usaha dalam negeri
-
Tidak ada diskriminasi dalam pemberian
insentif dan fasilitas kemudahan lainnya dari pemerintah
-
Dilandasi pemikiran bahwa laju
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat dicapai jika produk yang
dibuat di dalam negeri dijual di pasar ekspor
-
Strategi promosi ekspor mempromosikan
fleksibilitas dalam pergeseran sumber daya ekonomi yang ada mengikuti perubahan
pola keunggulan komparatif
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Industrialisai di Indonesia mengalami kemunduran mulai dari semenjak krisis ekonomi terjadi di tahun 1998, hal ini terjadi karna suhu
politik yang tidak stabil pada saat itu. Akan tetapi kemunduran ini bukanlah
berarti Indonesia tidak memiliki modal untuk melakukan investasi pada industri dalam negeri,
tetapi indonesia lebih memfokuskan kepada penyerapan barang hasil produksi
industri dalam negeri. Membuka pasar dalam negeri adalah kunci penting bagi
industri Indonesia untuk bisa bangkit lagi karena saat ini pasar Indonesia
dikuasai oleh produk produk luar.
Saran
Untuk mengembangkan
dunia Industri di indonesia sebaiknya negara indonesia harus melaksanakan
program yang khusus dilakukan untuk dapat menambahan penggunaan tekhnologi
mesin yang lebih efisien, pemerintah juga harus memikirkan alternatif dalam
pengembangan industri di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA